Description
Ekologi hewan adalah cabang dari ilmu ekologi yang secara khusus mempelajari interaksi antara hewan dan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik (Nurul Fahmiyah, 2025). Lingkungan biotik mencakup hubungan antara hewan dengan organisme lain, seperti interaksi predator-mangsa, kompetisi antarspesies, serta hubungan mutualisme dan parasitisme. Sementara itu, lingkungan abiotik meliputi faktor-faktor fisik dan kimia seperti suhu, kelembapan, ketersediaan air, serta struktur habitat yang memengaruhi kelangsungan hidup dan persebaran hewan di ekosistem tertentu. Dalam ekologi hewan, konsep utama yang dikaji mencakup relung ekologi (ecological niche), adaptasi hewan terhadap lingkungannya, serta dinamika populasi dan komunitas hewan. Setiap spesies memiliki relung ekologi yang unik, yang mencerminkan bagaimana spesies tersebut memperoleh sumber daya, berinteraksi dengan organisme lain, serta menyesuaikan diri terhadap tekanan lingkungan. Adaptasi hewan terhadap lingkungan dapat bersifat morfologis, fisiologis, maupun perilaku, seperti perkembangan alat gerak khusus, mekanisme regulasi suhu tubuh, atau strategi berburu yang efisien. Ekologi hewan memiliki peran penting dalam memahami perubahan lingkungan serta dampaknya terhadap keanekaragaman hayati. Dengan mempelajari interaksi hewan dengan lingkungannya, ilmuwan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi distribusi dan kelimpahan spesies, termasuk dampak dari aktivitas manusia seperti deforestasi, urbanisasi, dan perubahan iklim. Pemahaman ini menjadi dasar dalam upaya konservasi, pengelolaan ekosistem, serta perencanaan strategi mitigasi terhadap ancaman lingkungan yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.
Reviews
There are no reviews yet.