MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Dalam era globalisasi, bisnis tidak lagi terbatas pada satu negara, melainkan telah berkembang ke berbagai belahan dunia. Perusahaan multinasional (MNC) harus memahami bagaimana mengelola keuangan mereka secara efektif di lingkungan internasional untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan usaha. Manajemen Keuangan Internasional (MKI) adalah cabang ilmu yang berfokus pada pengelolaan keuangan perusahaan dalam konteks global, termasuk pengambilan keputusan investasi, pengelolaan risiko, serta strategi pendanaan lintas negara (Eun & Resnick, 2018). Pasar keuangan internasional menjadi salah satu aspek utama dalam MKI karena menyediakan berbagai instrumen untuk pendanaan dan investasi lintas negara. Pasar ini meliputi pasar valuta asing, pasar modal internasional, serta pasar obligasi global yang memungkinkan perusahaan memperoleh pendanaan dari berbagai sumber di luar negeri. Pemahaman terhadap pasar ini membantu perusahaan dalam menentukan strategi pendanaan yang optimal dan mengelola risiko nilai tukar dengan lebih baik (Madura, 2021). Selain itu, perusahaan juga harus mempertimbangkan sumber pendanaan internasional yang dapat berasal dari pasar modal global, lembaga keuangan internasional, atau perbankan global (Pilbeam, 2013). Manajemen kas dan likuiditas dalam skala global juga menjadi tantangan bagi perusahaan multinasional. Mereka harus memastikan bahwa aliran kas antar negara tetap optimal dengan mempertimbangkan berbagai regulasi perpajakan dan kebijakan moneter di setiap negara. Dengan strategi pengelolaan kas yang efektif, perusahaan dapat menghindari risiko likuiditas dan memastikan operasi bisnis berjalan lancar di berbagai lokasi (Mishkin, 2019). Selain itu, kebijakan dividen internasional menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam MKI. Perusahaan yang beroperasi di berbagai negara harus mempertimbangkan faktor- faktor seperti regulasi pajak internasional, perbedaan sistem hukum, serta kepentingan pemegang saham dalam menentukan kebijakan dividen. Hal ini bertujuan untuk memastikan distribusi keuntungan yang adil bagi pemegang saham di berbagai negara sekaligus menjaga stabilitas keuangan perusahaan (Eun & Resnick, 2018).