MANAJEMEN KONSTRUKSI

Industri konstruksi memainkan peran vital dalam pembangunan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, di balik kontribusinya yang besar, sektor ini juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, antara lain dalam bentuk konsumsi energi yang tinggi, emisi karbon, limbah padat, serta degradasi lingkungan hidup (United Nations Environment Programme, 2020). (Sutikno et al., 2022) menyebutkan bahwa bangunan dan konstruksi menyumbang sekitar 39% dari total emisi karbon global, yang terdiri dari 28% dari operasional bangunan dan 11% dari proses konstruksi serta material yang digunakan. Dalam mengelola proyek konstruksi yang kompleks dan berisiko tinggi, manajemen konstruksi hadir sebagai pendekatan sistematis untuk mengendalikan waktu, biaya, mutu, dan keselamatan kerja (Abd & Naji, 2017). Dalam konteks Indonesia, pengelolaan konstruksi juga diatur melalui Undang- Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi serta turunannya berupa Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri PUPR yang menekankan pada pentingnya profesionalisme dan keberlanjutan.